Dari Misi
Operation World | << Timor Leste >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
|
Geografi & Populasi -- Timor Leste
Luas wilayah 14.874 km2. Terdiri dari separuh bagian timur Pulau Timor, daerah kantong Ocussi-Ambenu di Timor Barat Indonesia dan Pulau Atauro.
Populasi | Laju/th | Kepadatan | |
---|---|---|---|
2010 | 1.171.163 | 3,38% | 79/km2 |
2020 | 1.617.517 | 3,15% | 109/km2 |
2030 | 2.124.649 | 2,60% | 143/km2 |
Kekacauan yang terjadi dari tahun 1999 sampai tahun 2001 membuat 100.000 orang mengungsi ke Timor Barat.
Ibukota Dili 174.000 jiwa.
Penduduk perkotaan 28,1%.
Populasi < 15 tahun 45%.
Usia harapan hidup 60,7 tahun.
Suku bangsa & Bahasa -- Timor Leste
Timor 95,9%. Suku-suku terbesar: Mambai 13,7%; Tetum (2) 11,5%; Makasai 9,7%; Tokode 8,7%; Galoli 8,6%; Kemak 8,6%, Bunak 8,2%.
Lainnya 0,6%.
Tingkat melek huruf 58,6%.
Bahasa resmi Portugis (hanya 13,5% penduduk yang memahami), Tetum (dan dialeknya) dipahami 91% penduduk. Bahasa Indonesia juga biasa dipakai, dan dipahami 43% penduduk.
Jumlah bahasa 19.
Bahasa yang sudah memiliki terjemahan Alkitab 1 PL-PB, 3 sebagian PL/PB, 2 d. p. p.
Ekonomi -- Timor Leste
Diabaikan oleh Portugal, negara ini banyak dibangun oleh militer Indonesia, tetapi lebih sebagai sumber untuk memperkaya kelompok elit, yang kemudian dihancurkan dalam aksi balas dendam setelah pemungutan suara untuk merdeka tahun 1999. Negara baru ini menghadapi banyak pembangunan ulang. Memiliki potensi pertanian, kayu cendana dan aneka mineral; tetapi cadangan minyak dan gas yang besar yang dimiliki bersama Australia akan menjadi sumber pendapatan utama di masa depan. Sementara ini, mayoritas penduduk masih hidup dalam kemiskinan.
Peringkat IPM 162/182.
Pendapatan per kapita $469 (1% dari AS).
Politik -- Timor Leste
Timor Leste dikuasai Portugal dari tahun 1511 sampai tahun 1974. Setelah itu mengalami perang saudara, penyerangan dan penindasan Indonesia, bencana kelaparan, kurangnya fasilitas kesehatan dan kesulitan ekonomi. Pendudukan Indonesia sendiri dikatakan langsung memakan korban 100.000 orang tewas. Pendudukan yang ditolak orang Timor ini menjadi olok-olok ketika ada pernyataan bahwa bergabungnya Timor Leste ke dalam negara Indonesia adalah atas dasar sukarela. Tekanan internasional menimbulkan referendum tentang kemerdekaan pada tahun 1999. Milisi bersenjata yang didukung militer secara sistematis merampas dan menghancurkan 75% infrastruktur dan perekonomian negara sampai PBB turun tangan. Setelah akhirnya mencapai kemerdekaan tahun 2002, Timor Leste masih dihancurkan dengan perselisihan internal dan meletusnya kekerasan antar golongan, terkhusus yang terjadi pada tahun 2006. Diperlukan waktu puluhan tahun agar Timor Leste bisa kembali menjadi negara yang mandiri.
Religi -- Timor Leste
Salah satu dari hanya dua negara Asia yang penduduknya mayoritas Katolik. Agama Katolik menjadi agama negara dan agama para elit sampai tahun 1975. Ada laporan bahwa prasangka-prasangka tertentu dialami oleh orang Protestan dan orang Muslim.
|
Kekristenan | Denominasi | % Populasi | Terafiliasi | Laju/th |
---|---|---|---|---|
Protestan | 4 | 3,64 | 43.000 | 2,9% |
Independen | 2 | 0,19 | 2.000 | 8,0% |
Katolik | 1 | 81,50 | 954.000 | 3,7% |
Sekte Marginal | 1 | 0,02 | <1.000 | 6,8% |
Gereja | Mega-Blok | Jemaat | Anggota | Terafiliasi |
---|---|---|---|---|
Catholic Church | K | 72 | 575.529 | 978.400 |
IPTL - Ref Ch of T | P | 60 | 14.118 | 24.000 |
Assemblies of God | P | 90 | 15.000 | 18.500 |
Denominasi lain [5] | 14 | 1.269 | 2.610 | |
Total Kekristenan [8] | 236 | 606.149 | 1.023.860 |
|
Tantangan untuk Didoakan -- Timor Leste
1 Kelahiran Timor Leste yang traumatis meninggalkan bekas luka yang dalam. Kehancuran akibat balas dendam dan pemindahan paksa banyak orang Timor setelah perginya militer Indonesia dan milisi Timor yang menjadi sekutunya mewariskan kebencian dan trauma yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk pemulihannya. Ketegangan-ketegangan internal—antara Timur dan Barat, yang tidak memuaskan kelompok-kelompok bersenjata maupun partai-partai politik lawannya—menimbulkan kekerasan dan kerusuhan terus-menerus, meskipun ada banyak kehadiran pasukan perdamaian internasional (sebagian besar dari Australia dan beberapa dari Portugal). Berdoalah untuk perdamaian di Timor, agar segala penderitaan dapat diakhiri dan rekonsiliasi bisa mulai terealisasi.
2 Timor Leste tampaknya makin terpuruk dalam kemiskinan, kesehatan dan angka buta huruf yang makin buruk. Yang paling menderita akibat kekerasan dan kehancuran yang dilakukan berbagai golongan adalah orang-orang miskin. Dengan infrastruktur yang hancur dan para pelayan masyarakat yang tidak diperlengkapi dengan baik, negara ini membutuhkan transformasi menyeluruh di semua bidang kehidupan. Investasi besar-besaran diperlukan untuk pendidikan, pengadaan lapangan kerja, penanganan kesehatan dan pelatihan pemimpin. Ladang-ladang minyak dan gas bumi di Laut Timor diharapkan dapat menghasilkan dana yang diperlukan; berdoalah agar Australia dapat berlaku adil dan murah hati dalam berbagi penghasilan, dan agar penghasilan yang diperoleh dapat diinvenstasikan dengan adil dan arif dalam proyek-proyek yang membawa manfaat bagi seluruh penduduk, dan bukan hanya memperkaya sekelompok orang.
3 Gereja Katolik berkembang pesat sebagai simbol penolakan nasional yang nyata terhadap Indonesia; tetapi spiritisme tradisional masih kuat, memengaruhi kekristenan dan menjadi semacam agama tersendiri. Lembaga-lembaga Katolik melayani di garis depan dalam pelayanan-pelayanan penuh kasih yang sangat dibutuhkan Timor Leste. Kelompok Protestan sering dicurigai sebagai kelompok yang berasal dari Indonesia. Berdoalah agar orang-orang Kristen menolak semua sisa-sisa animisme; berdoalah juga untuk kesatuan dan kerja sama yang lebih baik antara orang Katolik dan Protestan.
4 Gereja-gereja Protestan baru muncul akhir-akhir ini dengan pertumbuhan yang tidak terlalu menonjol. AoG yang sudah melayani sejak tahun 1960-an, berkembang di Pulau Atauro dan Dili. The Reformed IPTL (GKTT) dimulai oleh para imigran Indonesia dan banyak diikuti orang Timor, tetapi pertobatan sejati jarang terjadi. Nominalisme dan kurang memahami Injil menjadi ciri mayoritas penduduk. Ada kebutuhan yang besar akan pendeta-pendeta yang aktif secara rohani dan juga terlatih secara alkitabiah. Berdoalah agar gereja-gereja injili dapat dirintis di setiap suku dan wilayah Timor Leste. Berdoalah untuk kesatuan sejati di antara para pemimpin gereja nasional.
Tantangan pelayanan khusus
- a. Suku-suku Timor sebagian besar masih belum mengenal Injil; tak ada satu pun yang bisa dianggap cukup diinjili. Penjangkauan khusus terhadap setiap suku dari 19 suku pribumi dibutuhkan. Berdoalah untuk para perintis jemaat pelopor yang bersedia mengorbankan segala sesuatu demi melihat berdirinya Kerajaan Allah di wilayah ini.
- b. Anak-anak dan kaum muda—sebagian besar mengalami trauma dan banyak yang telah kehilangan segalanya, termasuk orang tua mereka. Mereka berkeliaran di jalan-jalan, dan sering membentuk geng-geng yang berbahaya. Berdoalah agar ada pelayanan-pelayanan holistik dan pemuridan yang efektif. WEC (The Esperanza Project), YWAM-Arms, the Nazarene Centre, JMM (Projeto Vida Mais) dan JAMI (Centro Shalom) berfokus pada bidang pelayanan ini. JUVEPE memiliki program anak-anak berisiko untuk menolong anak-anak yang mengalami pelecehan, khususnya anak remaja perempuan.
- c. Pelayanan holistik adalah opsi terbaik untuk Timor Leste, yang memiliki berbagai kebutuhan fisik dan emosional. Orang Kristen harus menyampaikan seluruh Injil kalau hendak mendapat respons dari orang Timor. Christian Vision (Britania Raya/Brasil) dan Transformation Alliance (Singapura) merupakan dua pelayanan yang berusaha memberi dampak ke setiap desa dengan memberi bantuan praktis dan kerohanian.
- d. Sumber-sumber kristiani hampir tidak ada. Terjemahan PB Katolik sudah tersedia dalam bahasa Tetum dan proyek PB yang dikoordinir oleh Wycliffe sedang dikerjakan, tetapi 13 bahasa lainnya tidak memiliki Alkitab sama sekali. Film YESUS kini sudah tersedia dalam bahasa Tetum, Portugis dan Indonesia. Stasiun radio Christian Vision-Radio Voz 89,5 FM-melakukan siaran dalam bahasa Portugis, Tetum, Indonesia, dan Inggris.
5 Lembaga misi asing. Banyak LSM memberi bantuan untuk berbagai kebutuhan Timor Leste yang besar, namun keadaan yang tidak stabil masih terus-menerus menimbulkan kekacauan dan evakuasi. Lembaga misi yang signifikan meliputi Christian Vision, Transformation Alliance, YWAM, WEC dan Gereja Nazarene. Berdoalah untuk
- a. Strategi-strategi efektif dalam memberi bantuan untuk kebutuhan jasmani, konseling dan rekonsiliasi. Perhatian pemerintah saat ini yang sangat menekankan pentingnya pembangunan manusia, khususnya pendidikan, membuka banyak kesempatan bagi kaum profesional untuk melayani di ladang ini. YWAM, JUVEPE dan AME membuka taman kanak-kanak dan/atau sekolah-sekolah dasar; sebuah sekolah Filipina menawarkan kelas-kelas bahasa dan komputer. MAF memberi bantuan penerbangan untuk daerah-daerah terpencil. Para tentmaker memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah sebagai pengacara atau pengajar di berbagai universitas dan sekolah negeri.
- b. Keterlibatan jangka panjang yang menunjukkan iman yang alkitabiah dan melatih serta memberdayakan orang Kristen Timor untuk menyelesaikan tugas yang ada menjadi kebutuhan besar lainnya. Berdoalah untuk kerja sama yang sehat antara pekerja-pekerja asing dengan para pemimpin gereja nasional.
Operation World | << Timor Leste >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
Timor Leste - Wikipedia bahasa Indonesia
© OperationWorld (Indonesia) 2015
Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria
TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU
Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:
Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org