Luas wilayah 1.221.600 km². Terletak di dataran tinggi Tibet yang gersang di sebelah utara Pegunungan Himalaya. Sebagian besar wilayah tidak berpenghuni termasuk Gunung Qomolangma (Everest); sering disebut “Puncak Dunia”. Luas Wilayah Otonomi Tibet (Tibet Autonomous Region/TAR) kurang dari setengah wilayah Tibet lama. Enam dari sungai besar di dunia berhulu di Tibet.

Populasi 2.894.000 jiwa; 2 jiwa/km².

Ibukota Lhasa 154.000 jiwa.

Tionghoa Han 20%, berasal dari imigrasi berskala besar dan kehadiran banyak pasukan militer. Suku Himalaya-Tibet 80%. 24 suku—yang terbesar adalah Tibet Pusat (Lhasa) 25,6%; Gtsang 20,6%; Khampa Barat 7,1%; Monba (2) 1,7%; Deng (2) 0,7%; Groma 0,7%; Lhoba 0,4%.

Buddha Lamais 80%, ada dua golongan: Topi Kuning dan Topi Merah. Buddha Lamais ini terkait dengan agama pra-Buddha aliran Bon. Islam 0,2%. Kristen 0,3%: 8.000 umat Katolik di ujung tenggara Tibet; 1.300 pengikut gereja rumah.

1 Tibet adalah isu perdebatan internasional. Tibet kehilangan kemerdekaannya yang singkat sebagai negara teokrasi Buddha pada tahun 1950 ketika Tiongkok menyerbu kembali wilayah ini. Pemerintah pusat Tiongkok secara sistematis berusaha menghancurkan kebudayaan, agama, dan identitas etnis masyarakat Tibet. Perlawanan terhadap penjajah membuahkan lebih banyak pemberontakan dan kerusuhan. Lebih dari 6.000 biara dihancurkan, lebih dari satu juta orang tewas, dan lebih dari 100.000 orang dibuang ke pengasingan, termasuk pemimpin politik dan spiritual Tibet, Dalai Lama. Pengaruh spiritualnya mendunia dan jauh melampaui Buddhisme Tibet. Namun, kini beliau sudah berumur 70-an; usaha pembelaannya untuk memperjuangkan kebebasan Tibet tidak mungkin berlangsung selamanya. Banyak orang berpendapat bahwa segera setelah Dalai Lama tiada, Tibet akan menderita pukulan berat. Berdoalah supaya muncul keputusan yang adil dan penuh kedamaian bagi semua pihak yang terlibat.

2 Buddhisme Tibet mampu menembus ke seluruh lapisan masyarakat dan memiliki pengaruh kuat. Buddhisme Tibet memasukkan banyak unsur agama pra-Buddha aliran Bon yang masih ada hingga saat ini. Bon mempunyai pengaruh setan dan okultisme yang sangat kuat, juga praktik menenangkan roh-roh. Lokasi Tibet yang tinggi dikenal sebagai benteng spiritual yang menahan Injil. Di dalam TAR terdapat 1.789 biara dan 46.000 biksu Buddha. Berdoalah supaya penderitaan yang dialami saat ini dipakai Tuhan untuk membawa angin kebebasan rohani bagi masyarakat Tibet.

3 Setelah kegagalan usaha penginjilan selama berabad-abad dan minimnya hasil, akhirnya hanya ada 1.000 kaum injili dan 2.000 umat Kristen Katolik di antara lima juta etnis Tibet di dunia. Ada sejumlah kecil persekutuan bawah tanah di Lhasa, beberapa umat Kristen tersebar di berbagai wilayah di TAR, beberapa kelompok kecil ada di tempat lainnya di Tiongkok. Meskipun ada umat Kristen di tengah suku-suku besar Tibet (Tibet Pusat, Amdo, Kham), banyak suku Tibet yang berpenduduk sedikit tidak memiliki umat Kristen sama sekali. Meski jumlahnya sedikit, dihantui rasa takut, dan berada di bawah tekanan yang hebat supaya kembali ke kepercayaan lama mereka, umat Kristen Tibet terus bertumbuh dan muncul sebagai Gereja yang penuh semangat dengan pemimpin, pola ibadah dan persekutuan khas mereka sendiri. Berdoalah untuk Gereja yang baru dan belum berpengalaman ini.

4 Bahan-bahan Kristen dalam bahasa dan dialek Tibet sangat terbatas, tetapi terus meningkat. Tibetan Storytelling Project (TSP) merangkum kisah keselamatan dengan menggunakan seni tradisional Tibet (lukisan thangka), lagu-lagu, koreografi, dan teknik pembacaan cerita berirama. Kisah dari TSP dan DVD The Hope tersedia dalam dialek Tibet Pusat dan penerjemahan dalam bahasa lain sudah direncanakan. Kitab Suci tersedia dalam beberapa bahasa Tibet, tetapi pekerjaan penerjemahan untuk bahasa-bahasa lainnya juga sangat dibutuhkan. GRN telah memproduksi banyak bahan audio dalam beberapa bahasa Tibet. Film YESUS juga tersedia dan program-program radio Kristen disiarkan setiap hari (FEBC dan lainnya). Berdoalah supaya melalui semua media ini, makin banyak orang Tibet mendengar dan merespons Kabar Baik.

5 Kepekaan dan ketegangan politik di Tibet membuat Orang Tionghoa dan umat Kristen ekspatriat yang hendak membagikan kasih Yesus sulit masuk dan melakukan perjalanan ke wilayah ini. Berdoalah supaya pintu-pintu dibukakan dan muncul kebebasan untuk memberitakan Injil. Perkembangan perekonomian Tiongkok di wilayah ini memajukan sarana transportasi dan akses keluar-masuk, tetapi perkembangan ini juga dianggap sebagai penghancur kebudayaan Tibet. Kesaksian pribadi lebih mudah dilakukan di provinsi tetangga seperti Gansu, Qinghai, dan Sichuan. Lebih dari 150.000 orang Tibet hidup di pengasingan di Nepal, India, dan negara Barat di mana mereka lebih dapat dijangkau Injil.

6 Jumlah Orang Tionghoa Han di Tibet terus bertambah. Sumber resmi menyatakan bahwa jumlah mereka kurang dari 5%. Namun, orang Tibet yang berada dalam pengasingan menyatakan bahwa lebih dari 50% masyarakat di TAR adalah Orang Tionghoa Han. Berdoalah untuk perintisan persekutuan rumah di tengah mereka—beberapa sudah dimulai. Kini Lhasa menjadi kota dengan penduduk mayoritas Tionghoa Han. Seiring dengan perkembangan perekonomian, lebih banyak lagi orang Han datang ke TAR. Berdoalah supaya di antara mereka akan bangkit banyak umat Kristen yang berkomitmen menjangkau orang-orang Tibet bagi Kristus.