MISI
.co
christian
online
Misi

Peru

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Peru >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Peru

1 Kemajuan di bidang sosial-politik dan pertumbuhan ekonomi sudah tampak nyata setelah tahun-tahun yang berat dan sulit. Kelompok teroris Mao di Peru sudah dilumpuhkan dan para politisi yang kejam dan korup juga sudah diseret ke pengadilan. Bagi bangsa yang sudah begitu banyak mengalami penderitaan, hal-hal semacam ini merupakan perkembangan yang menggembirakan dan patut disyukuri.

2 Munculnya orang-orang injili sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan. Dari jumlah yang kurang dari 1% pada tahun 1960-an menjadi lebih dari 10% pada tahun 2010, pengaruh orang-orang percaya di Peru saat ini cukup signifikan. Mereka makin terlibat dalam persoalan-persoalan sosial politik, diakui negara sebagai kekuatan perubahan yang positif dan pembawa Injil yang utuh kepada semua suku bangsa di Peru dan sekitarnya.

3 Perkembangan Kekristenan yang luar biasa di banyak suku pribumi, khususnya suku Quechua dan kelompok orang Amazon. Penerjemahan Alkitab dan pemberantasan buta huruf yang mengagumkan yang dilakukan SIL dan lembaga-lembaga lainnya merupakan kontribusi yang signifikan dalam hal ini.

Tantangan untuk Didoakan -- Peru

1 Peru masih menjadi negara dengan berbagai persoalan mendesak. Di antaranya

a. Stabilitas politik. Pemerintah yang stabil, yang mampu menjalankan kebijakan dengan adil dan tegas sangat dibutuhkan di negara yang telah puluhan tahun mengalami kekuasaan diktator, korupsi dan berbagai ancaman keamanan negara (seperti kelompok teroris Shining Path).
b. Kemajuan ekonomi. Peru sudah mengalami banyak kemajuan pada dekade lalu, tetapi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan yang besar menjadi kendala lagi. Makin meningkatnya PDB dan pendapatan per kapita hanya merupakan kemajuan kecil apabila segmen-segmen masyarakat yang paling membutuhkan tidak tertangani.
c. Perubahan sosial. Kebanyakan masyarakat masih menderita akibat kelompok teroris sayap kiri dan pasukan penumpas. Kelompok-kelompok minoritas Amerindian menghadapi banyak ketidakadilan rasial, dan meningkatnya urbanisasi menciptakan masyarakat kelas bawah yang baru dengan datangnya para imigran miskin dari daerah pedalaman. Berdoalah untuk kebenaran dan keadilan bagi orang-orang yang tertindas dan tertekan.

2 Persoalan-persoalan rumit dan sadis akibat eksploitasi asing dalam hal minyak, tambang dan khususnya kokain. Dalam hal minyak dan tambang, perusahaan-perusahaan asing tak segan-segan membahayakan lingkungan hidup yang masih asri, dan mengancam eksistensi suku-suku yang sebenarnya berhak atas keuntungan yang besar. Dalam hal kokain, permintaan obat-obat terlarang dari luar negeri pada akhirnya menjerumuskan para petani miskin untuk menanam daun kokain demi mendapat keuntungan. Kerusakan lain akibat perang obat-obatan dan upaya membasmi tanaman itu, serta pencucian sejumlah besar uang dari hasil penjualan obat terlarang, menciptakan situasi rumit yang tidak mudah dicari solusinya. Berdoalah agar lingkaran dosa ini diputuskan, kejahatan ditelanjangi dan solusi tepat ditemukan.

3 Gereja Katolik menghadapi krisis setelah kehilangan banyak anggota yang pindah ke gereja-gereja injili, sekte-sekte asing, ateisme dan penyembahan berhala suku Andean yang kembali marak. Orang Katolik yang masih tinggal terbagi antara yang tradisional dan pendukung teologi liberal. Mayoritas rohaniwan adalah orang asing. Hanya 5% penganut Katolik yang beribadah ke gereja secara teratur; kebanyakan penganut Katolik sinkretis. Gerakan-gerakan karismatik (seperti Christian Life Movement) banyak memberi dampak, tetapi sayangnya orang-orang yang mengalami jamahan seringkali membentuk kelompok sendiri atau bergabung dengan gereja-gereja injili. Berdoalah agar banyak orang datang kepada terang dan kemerdekaan Injil yang sesuai Alkitab.

4 Gereja-gereja injili berkembang pesat sejak jemaat injili pertama dirintis satu abad yang lalu. Orang injili sudah berkembang 40 kali lipat, dari 78.000 pada tahun 1960 menjadi 3,4 juta pada tahun 2010. Beberapa bahkan memperkirakan jumlah mereka sudah lebih dari empat juta. Pertumbuhan terbesar terjadi pada saat-saat kekerasan dan kerusuhan sosial terburuk. Baik kelompok sayap kiri maupun pihak militer sama-sama menganggap orang injili sebagai pihak yang berseberangan. Lebih dari 750 pemimpin injili menjadi martir dan sebagian dimasukkan ke penjara dengan tuduhan yang dibuat-buat. Pertumbuhan mencolok tampak di CMA, IEP (SIM-Latin Link), CoN dan AoG, tetapi lebih mencolok lagi di kelompok-kelompok Pentakosta pribumi. Setelah keadaan damai, pertumbuhan malah melambat. Berdoalah untuk karya Roh Kudus yang baru dan mendalam agar Gereja tetap bergairah.

5 Pengakuan terhadap gereja injili sebagai perwujudan iman yang murni dan kekuatan sosial menyertakan banyak harapan dan tantangan. Berdoalah untuk

a. Kesatuan. Orang injili banyak menjadi sumber kepemimpinan, stabilitas, dukungan dan harapan masyarakat sejak 1980. Namun ada perpecahan yang tajam di dalam dan di antara denominasi tertentu, dan "keberhasilan" akhir-akhir ini juga agak menimbulkan kesombongan. Banyak sekali gereja yang tiba-tiba muncul dengan sedikit atau tanpa akuntabilitas atau persekutuan yang memadai. Berdoalah untuk badan nasional yang menyatukan semua kelompok orang percaya yang berbeda-beda.
b. Isu pemuridan yang mendalam. Semua kegembiraan dan kebanggaan diri atas perkembangan baik ini akan menjadi sia-sia apabila banyak orang percaya kemudian hanya menjadi Kristen nominal, tidak dewasa rohani atau menyimpang ke ajaran sesat. Gereja-gereja harus benar-benar memprioritaskan pemuridan, akuntabilitas dan kualitas pengajaran; implementasinya juga membutuhkan komitmen dan sumber daya yang besar.
c. Peran kenabian gereja dalam masyarakat. Penyakit-penyakit masyarakat yang serius dan meluas harus dihadapi dengan berani, khususnya ketika orang percaya makin berpengaruh dalam kehidupan sosial politik. Catatan buruk dalam hal ini atau komitmen politik yang tidak bijaksana membahayakan reputasi orang injili.
d. Pelayanan kepada orang miskin. Pergolakan politik dan ekonomi, perubahan iklim pemerintahan serta urbanisasi memperburuk masa-masa kemiskinan yang sudah parah. Banyak lembaga Kristen (WVI, Food for the Hungry, Compassion International, Agape Network, Tearfund) sudah mengambil bagian dalam program-program pelayanan ke daerah-daerah kumuh di pedalaman maupun perkotaan.

6 Suku Quechua dan Aymara, keturunan suku Inca, muncul dari masa-masa penindasan, penghapusan struktur sosial, kemiskinan yang parah dan keterasingan yang berabad-abad. Bahasa Quechua diakui sebagai bahasa resmi pada tahun 1975. Gereja Quechua tumbuh subur ketika Alkitab, struktur gereja, ibadah dan musik Kristen akhirnya dapat menjadi relevan bagi orang pribumi. Seluruh desa pun berbalik kepada Kristus. Berdoalah untuk

a. Jutaan orang Quechua dan Aymara di pegunungan yang masih terikat dengan berbagai takhayul penyembahan berhala dan asal-usul "Kristen". Urbanisasi besar-besaran membuat banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota-kota; berdoalah untuk pelayanan di masyarakat perkotaan maupun pedalaman.
b. Penerjemahan Alkitab menjadi faktor utama kebangkitan Quechua dan pertumbuhan gereja. Bahasa Cuzco dan Ayacucho sudah memiliki terjemahan Alkitab lengkap. PB dalam bahasa Huayla, Lambayeque, Caquinta, Wana, Urarina dan Asheninka sudah terselesaikan seluruhnya pada tahun-tahun terakhir ini (UBS, SIL, IEP, IMB); beberapa terjemahan masih dalam proses. Berdoalah untuk tim-tim yang sedang menyelesaikannya dan untuk keluasan penggunaan bahan-bahan yang baru ini.
c. Rekonsiliasi yang sungguh-sungguh antara suku Quechua dan penutur bahasa Spanyol, dan integrasi yang utuh dari semua kelompok suku dalam kehidupan Kristen nasional.

7 Orang Amerindian dataran rendah merespons pelayanan SAMS, Swiss Mission dan lain-lainnya. Akhir-akhir ini para misionaris dari Amerindian aktif menjangkau suku mereka sendiri dan suku-suku yang berhubungan. Tiga provinsi dataran rendah di Amazon bagian atas masih memiliki persentase orang percaya injili tertinggi di Peru. Jaringan gereja-gereja Amerindian bertumbuh dan berkembang (FAIENAP) di antara 17 suku. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat besar—ketidakpekaan perusahaan-perusahaan minyak, tambang dan kayu terhadap lingkungan hidup, terorisme, perdagangan obat-obatan ilegal serta kepunahan suku-suku mereka sendiri. Berdoalah untuk pelayanan-pelayanan kepada suku-suku ini, untuk program-program pelatihan di antara mereka serta proyek-proyek penerjemahan yang sedang berlangsung. SIL, yang kebanyakan memanfaatkan pekerja lokal, sedang berusaha menyelesaikan PB dan sebagian besar PL untuk kelompok-kelompok mayoritas.

8 Kurangnya para pemimpin terlatih menjadi ancaman bagi pertumbuhan ke depan maupun pemuridan saat ini. Tidak adanya teologi alkitabiah yang solid di kalangan para pendeta tampak jelas di gereja-gereja, sementara kebingungan doktrinal, ajaran palsu dan pengaruh sekte-sekte marginal makin merambah. Budaya kepemimpinan otokrasi tidak hanya menghambat kemajuan jemaat tetapi juga dampak potensial para pendeta itu sendiri. Diperlukan paradigma baru dalam formasi kepemimpinan. Berdoalah untuk

a. Pelatihan akademis. Ada lebih dari 10 seminari, beberapa di antaranya strategis untuk seluruh Amerika Latin. Sedikitnya ada 20 sekolah Alkitab lain yang juga memperlengkapi para pekerja untuk melayani. Kemiskinan dan kurangnya dana sangat membatasi jumlah orang yang dapat menerima pelatihan semacam ini.
b. TEE menjadi alternatif yang berharga, tetapi masih terkendala oleh kurangnya tenaga pengajar dan materi. Misionaris-misionaris SIM terhubung dengan 700 mahasiswa TEE. Segadores melatih pendeta-pendeta pedalaman dan misionaris-misionaris potensial. Sayangnya sarana belajar ini pun tidak dapat diikuti kelompok mayoritas, orang-orang yang buta huruf dan cenderung bisa belajar lebih baik dengan cara lisan.
c. Munculnya pendeta-pendeta teladan yang saleh dan rendah hati yang berjalan bersama Yesus dan memimpin melalui keteladanan. Peran pendampingan mereka dapat memberi dampak yang lebih besar daripada hasil gabungan semua kursus akademik.
d. Guru sekolah minggu dan pemimpin kaum muda. Kebanyakan jemaat tidak menyediakan pengajaran atau program khusus untuk kaum muda, suatu kekurangan yang harus diperbaiki.

9 Lembaga misi luar negeri melalui masa-masa sulit, khususnya lembaga misi dari Amerika Serikat (lebih dari separuh tenaga misionaris di Peru); kecenderungan anti-AS, tuduhan sebagai mata-mata, kurangnya kepekaan terhadap budaya yang ada, permusuhan sengit antropologis mengenai kelompok-kelompok Amerindian dan meluasnya aktivitas orang Mormon dan Saksi Yehova sangat menyulitkan lembaga-lembaga misi ini. Kebanyakan pekerjaan misi langsung diarahkan pada pelayanan perintisan di hutan sebelah timur, penerjemahan Alkitab, pelatihan pemimpin dan pengembangan pelayanan holistik. Beberapa lembaga misi yang lebih besar adalah: CB/CMML, ABWE, SIM, MTW, BMM, VDM.

10 Bidang-bidang pelayanan yang menantang:

a. Lima merupakan kota terbesar kelima di Amerika Latin. Hampir dua pertiga penduduknya tinggal di daerah kumuh yang didampingi kemiskinan, pengangguran dan gizi buruk. Menginjili daerah-daerah kumuh yang banyak terdapat di Lima dan memelihara jemaat di lingkungan yang sulit itu menjadi tantangan, meski kelompok-kelompok Pentakosta, SAMS dan Latin Link (LL) sedang menyaksikan kemajuan yang nyata. Puji Tuhan untuk pertumbuhan gereja yang luar biasa di Lima melalui pelayanan lembaga misi asing maupun berbagai lembaga dan gereja Peru yang baru.
b. Suku-suku Amerindian yang belum terjangkau. Masih ada beberapa suku terabaikan (sedikitnya 12 suku) yang penduduknya seringkali hanya beberapa ratus jiwa per kelompok suku. Kewaspadaan terhadap orang luar dan sulitnya akses membuat penjangkauan terhadap mereka menjadi pekerjaan ekstra sensitif yang harus dilakukan dengan kebijaksanaan dan kesabaran tinggi.
c. Kelompok profesional/bisnis kelas atas pada umumnya adalah orang-orang Katolik yang patuh dan agak terisolir dari banyak saksi injili yang ada. Namun hal ini berubah dengan adanya pelayanan SIM dan pengaruh gereja-gereja karismatik yang besar.
d. Etnis minoritas. Orang Gipsi yang sekitar 9.000 jiwa sedang datang kepada Kristus dalam jumlah yang signifikan. Hampir 900.000 Orang Tionghoa baru memiliki beberapa gereja injili yang resmi, dan orang Jepang (yang jumlahnya menurun) memerlukan lebih banyak saksi Kristus.
e. Anak jalanan bertambah banyak jumlahnya, khususnya di daerah-daerah tertentu di Lima. Kemiskinan, kekacauan sosial dan perang membuat banyak orang mengalami pelecehan, eksploitasi dan dipaksa bekerja rodi. SU dan yang lainnya sedang melayani di tengah-tengah mereka.

11 Pelayanan mahasiswa merupakan investasi penting bagi masa depan Peru. Generasi pemimpin bangsa dan Gereja masa depan sedang dibangun, meskipun dari 900.000 mahasiswa tidak banyak persentase orang injili seperti halnya kelompok besar populasi lainnya. Berdoalah untuk pelayanan AGEUP (IFES) dan CCCI serta SIM; para pekerja mereka yang sedikit tidak cukup untuk memberi dampak yang efektif bagi 50 universitas dan ratusan lembaga pendidikan tinggi lainnya.

12 Ketertarikan orang Peru untuk bermisi mulai meningkat meski belum memadai. Lembaga-lembaga misi pribumi sudah bertambah banyak—seperti AMEN (Asociación Misionera Evangélica a las Naciónes), ATOCRI dan IMA (Impacto Mundial de Avivamento)—dan banyak lembaga misi Barat yang mulai mengutus orang-orang Peru. Mayoritas masih melayani di Peru sendiri, meski sudah ada juga yang melayani lintas budaya. Di Lima sudah ada sebuah fakultas Misi pascasarjana di CEMAA dan juga program-program pelatihan misi yang dikelola oleh berbagai kelompok. Berdoalah untuk kelanjutan perkembangan gerakan misi pengutusan di Peru.

13 Media Kristen.

a. Radio memiliki banyak pendengar, baik Radio del Pafico (TEAM) yang merupakan radio lokal di Lima maupun stasiun-stasiun radio internasional yang besar seperti HCJB dan TWR yang melakukan siaran ribuan jam per minggu dalam bahasa Spanyol dan 360 jam/minggu dalam dialek Quechua dan Aymara. Radio satelit dan internet juga marak, dan stasiun-stasiun lokal sederhana yang dikelola gereja-gereja Pentakosta dan karismatik makin bertambah banyak.
b. Acara-acara Kristen di saluran sekuler lokal terbukti bermanfaat dalam menjangkau banyak orang, termasuk orang-orang yang tinggal di gedung-gedung apartemen yang tinggi dan dikawal dengan baik.
c. Film YESUS digunakan dalam 7 bahasa. Berdoalah untuk kemajuan penerjemahan dan produksi film ini dalam bahasa-bahasa suku terasing lainnya, yang saat ini belum ada akses Alkitab dalam bahasa ibu mereka.
d. Literatur Kristen. CLC memiliki satu toko buku dan pelayanan keliling. SIM meluncurkan proyek perpustakaan mini yang besar untuk para pendeta. EHC, The Bible Society dan Lembaga Literatur Baptis semuanya melakukan distribusi literatur secara besar-besaran.
e. Penyedia sumber audio membuat rekaman Alkitab dalam 60 bahasa dan dialek Peru. WBT, FBCH dan kelompok lainnya ikut membantu menerjemahkan dan merekam banyak media audio ini.

Operation World | << Peru >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Peru - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://www.misi.co/Peru"