1 Sebagian besar orang Belize menyebut diri sebagai orang Kristen, tetapi umumnya mereka menganut sinkretisme (kepercayaan yang campur aduk). Kaum imigran berbahasa Spanyol percaya banyak takhayul. Suku Maya pada dasarnya adalah para penyembah berhala. Suku Garifuna memiliki ilmu hitam. Mereka semua butuh mendengar Injil kebenaran yang relevan dan peka dengan budaya mereka.

2 Kelompok injili secara stabil terus bertumbuh mulai dari 4,6% orang percaya di tahun 1960 menjadi 19% di tahun 2010. Berbagai tantangan yang harus dihadapi

a. Legalisme yang meluas di gereja. Orang-orang lebih mementingkan penampilan dan pengetahuan daripada transformasi rohani yang sejati. Berdoalah supaya masyarakat mengalami kebangunan rohani dan merasakan ketidakpuasan yang kudus terhadap status quo rohani.

b. Para pendeta tidak dapat berfokus dalam pelayanan, sekitar 70% harus bekerja di tempat lain di samping menjadi pendeta. Mereka menyadari betapa umat sangat membutuhkan pembinaan, tetapi faktor jarak dan biaya menghentikan program-program pembinaan formal yang terpusat.

c. Belize adalah negara yang “terlalu banyak diinjili” namun dampak pemberitaan Injil itu kecil dan hanya ada sedikit murid-murid sejati yang dapat dijumpai. Berbagai denominasi menyatakan memiliki jumlah umat Kristen yang banyak, tetapi hanya 10% dari populasi yang menghadiri kebaktian secara teratur. Hal ini menandakan adanya masalah nomininalisme (Kristen KTP), bahkan di antara kelompok yang dianggap injili.

d. Kesatuan sangat sulit diwujudkan dalam menghadapi keragaman budaya dan denominasi yang signifikan. Tembok-tembok pemisah antar gereja sangat nyata dan kuat. Berdoalah supaya muncul banyak inisiatif yang akan meruntuhkan tembok-tembok ini, dan menyatukan para penutur bahasa Hispanik, Inggris, Jerman, dan Maya, yang percaya pada Kristus.

e. Suku-suku yang terabaikan membutuhkan pelayanan yang lebih jelas dan lebih sesuai dengan budaya mereka. Suku-suku tersebut meliputi suku Garifuna, Maya, India (hampir semuanya menganut agama Hindu atau Islam), dan orang-Orang Tionghoa.

3 Banyak proyek misi, terutama misi jangka pendek, memenuhi negara kecil ini. Banyak yang membawa dampak positif, terutama dalam bidang obat-obatan/pelayanan kesehatan (terutama di daerah-daerah terpencil dan miskin), kecakapan menulis dan membaca, serta pelatihan-pelatihan. Akan tetapi, kehadiran orang-orang asing melalui berbagai program ini membentuk budaya ketergantungan yang sebenarnya tidak sehat bagi Gereja setempat. Berdoalah agar terbentuk kemitraan yang sehat, yang memberdayakan sekaligus menuntut pengorbanan sejati dari semua pihak untuk kepentingan Kerajaan Allah.

4 HIV/AIDS merupakan ancaman serius bagi negara ini. Laju infeksi sebesar 2,4% (dan terus meningkat) merupakan laju tercepat di Amerika Tengah. Pelayanan He Intends Victory dan Lighthouse Christian Radio sama-sama berupaya mendidik, mencegah, dan mengupayakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penanganan masalah HIV/AIDS, sekaligus melayani mereka yang menderita karena terjangkit virus ini.